Sekitar pukul 09.00, tetua adat Dayak, Ibrahim Banson, sekretaris Majelis Adat Dayak (MAD), mendatangi rumah betang untuk mendinginkan suasana dan mendengarkan aspirasi massa.
Ketua Ikatan Dayak Islam, Alamsyah meminta semua pihak agar memandang masalah dengan kepala dingin. "Kalau ada yang tersinggung, manusiawi. Tetapi kami harap masalah ini tidak berkepanjangan," ujarnya.
Dua kelompok massa yang berbeda aspirasi ini berkumpul di dua lokasi yang berbeda di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Satu kelompok mendesak pembubaran Front Pembela Islam (FPI), sementara kelompok massa lain ingin mempertahankan FPI.
Sekelompok massa berjalan kaki di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Pontianak, menuju Markas Polda Kalimantan Barat, Kamis (15/3) sore. Mereka menyampaikan aspirasi untuk mendesak pemerintah membubarkan ormas FPI. Akibatnya jalan tersebut sempat mengalami kemacetan.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Unggung Cahyono berusaha menenangkan massa, agar tidak terpancing dengan isu-isu yang akan memecah belah masyarakat Kalbar.
Sejumlah anggota kepolisian pun terlihat berjaga-jaga di dua lokasi untuk menghindari terjadinya benturan. Jajaran Kepolisian Polda Kalbar sendiri berharap masyarakat tetap tenang dan menjaga harmonisasi kehidupan beragama, serta saling menghargai perbedaan.
No comments:
Post a Comment
kalo ada yang kurang jelas silahkan berkomentar bro...